Word For Life

- Hidup itu seperti mengendarai sepeda. Untuk menjaga keseimbangan, sepeda harus terus berjalan. Demikian pula hidup ini.
- Tidak ada hal yang lebih lembut dari kekuatan, dan tidak ada hal yang lebih kuat dari kelembutan.
- Senyuman merupakan hal kecil yang dapat membuat hidup ini menjadi lebih mudah.
- Kesenanagan terbesar dalam hidup ini adalah melakukan hal, dimana orang lain menganggap bahwa kita tidak mampu melakukan hal tersebut.
- Terkadang manusia bisa menjadi air seperti malaikat, tapi manusia juga bisa menjadi api yang membakar semua seperti iblis.
- Setajam-tajamnya pedang pasti ada sisi tumpulnya, seburuk-buruknya seseorang pasti ada sisi baiknya.
- keindahan dalam cinta itu bukan dari pelukannya atau ciumannya tapi dari kesetiaannya.
- Saat dalam cinta tak ada orang yang cerdas.

CERPEN Hasby Asshiddiqi

Tolong Jaga Mata dan Jantungku 
Abi adalah seorang murid kelas 11 di sebuah Sekolah Menengah Atas di Jombang. Abi adalah seorang anak orang sederhana yang berasal dari Pontianak. Ia tinggal di Jombang bersama kakak perempuannya. Abi menyukai seorang perempuan di kelasnya. Namanya Rika. Rika adalah seorang anak kelas atas. Maksudnya orang kaya. Rika adalah salah satu perempuan terkenal di sekolahnya. Rika memiliki seorang kekasih bernama Roni. Roni juga anak orang kelas atas sama seperti Rika. Roni adalah preman di sekolahnya, ia dan teman-temannya selalu memalak murid lemah yang ada disana, setiap berangkat dan pulang sekolah. Abi sangat menyukai Rika, ia selalu mencoba mendekati Rika. Namun Rika tidak suka dekat dekat dengan Abi, hanya karena Abi adalah anak orang sederhana. Abi ingin bisa berteman dengan Rika. Meskipun ia tahu bahwa Rika adalah kekasih Roni. Suatu hari, saat pulang sekolah, Abi dipalak Roni di persimpangan dekat sekolahnya. Roni dan teman-temannya datang meminta uang padanya. Namun Abi tidak memberikan uangnya. Karena tidak mau memberikan uang, Roni menarik kerah baju Abi dan ingin memukulnya. Namun Rika datang menemui Roni dan mengajaknya pergi jalan-jalan. Roni pun menghentikan tindakannya. Dan Pergi bersama Rika. Namun Roni menyuruh teman-temannya menghajar Abi. Abi pun dipukuli, hingga Abi mau memberikan uangnya. Tetapi Abi tetap tidak mau memberikan uang. Akhirnya Abi pun terluka. Abi berkata “Apa untungnya kalian memukuliku? Apa untungnya kalian memalak?” dengan santai. Teman-teman Roni terdiam sejenak, lalu salah satunya berkata “Oh iya” dan pergi. Abi pulang ke rumah kontrakannya. Dan sudah pasti disana ada kakaknya. Kakak Abi marah kepada Abi mengapa pulang dengan keadaan seperti itu. “Apakah kamu habis ikut tawuran?” kata kakak Abi. Abi tidak menjawab kakaknya, ia berjalan ke kamarnya dengan santainya. Setelah itu ia mengganti pakaian dan pergi ke kamar untuk berwudhu. Ia kembali ke kamarnya dan sholat Dhuzur. Ia pun keluar dan duduk diteras. Setelah beberapa menit ia duduk, tiba-tiba hujan turun. Abi diam melihat hujan itu. Ia terlihat sedih. Lalu kakak Abi keluar membawa sebuah mangkuk dan sebuah kain. Kakak Abi kemudian mengobati luka Abi. Tetap saja Abi diam dan diam. Kakak Abi bertanya “Apakah kamu ada masalah?”. “Tidak” jawab Abi dengan tegas. Hujan mulai reda Abi masuk ke dalam kamar dan mengambil jaketnya. Ia keluar rumah padahal diluar sedang gerimis. Kakak Abi tidak marah dan hanya berkata “Hati-hati Abi, selesaikan masalahmu tanpa masalah”. Abi berbalik dan tersenyum pada kakaknya. Lalu tiba-tiba ia terpeleset didekat pagar rumahnya. Lalu ia berdiri dan tertawa, lalu diam dan berjalan lagi. Kakak Abi tak kuasa menahan tawa. Ia pun tertawa sambil menunjuk Abi. Namun itu tak berlangsung lama. Kakak Abi langsung masuk ke dalam rumah. Ia berjalan ke sebuah taman di dekat rumahnya. Disana ia melihat Rika sedang duduk sendirian dibangku. Abi berjalan kearah Rika namun ia berhenti. Karena Roni datang lebih dulu dengan membawa sebuah minuman. Abi terlihat bertambah sedih. Kemudian ia mengikuti Rika dan Roni. Kemudian Roni dan Rika menyeberang jalan. Lalu tiba-tiba ada sebuah mobil berjalan dengan cepat kearah mereka. Karena terkejut Roni langsung berlari pergi meniggalkan Rika. Abi pun berlari kearah Rika, mencoba menyelamatkan Rika. Namun ia tak bisa. Lalu terjadilah kecelakaan. Rika dibawa ke rumah sakit. Abi tak bisa melakukan apa-apa ia hanya diam dan terkejut. Ia pulang ke rumah dengan perasaan hampa. Kakaknya bertanya “Apakah masalah sudah selesai? Apa kamu sakit karena terpeleset tadi?” sambil tersenyum. Abi pun hanya bisa tersenyum. Lalu ia berkata “Maaf kak, perasaanku sedang tidak enak, jadi jangan ganggu aku dulu ya” dengan tersenyum. Adzan Maghrib berkumandang, Abi mengambil air wudhu dan sholat. Setelah sholat ia berdoa untuk kesehatan dan keselamatan Rika. Kemudian ia memikirkan sesuatu. Ia keluar kamar dan menemui kakaknya. Ia mengatakan bahwa Rika mendapat musibah. Kakak Abi terkejut, lalu tersenyum. Kakak Abi memegang pundak Abi, lalu berkata “Abi, Temui dia”. Abi terkejut, dan memeluk kakaknya. Ia mengucapkan terima kasih pada kakaknya. Abi pun mengambil jaket dan pergi menaiki sepeda, pergi ke rumah sakit. Kakak Abi berhenti tersenyum lalu berkata “Eh Abi tadi kemana? Aku tadi bilang apa?” dengan wajah kebingungan. Abi sampai ke rumah sakit lalu melihat Rika dari luar kamarnya. Ia melihat Rika sedang terbaring dikamarnya. Lalu ia bertanya kepada dokter apakah lukanya parah. Dokter mengatakan Rika mengalami berturan keras dibagian dada dan kepala. Jantung Rika mendapat benturan sehingga jantungnya jadi lemah, dan benturan di kepalanya menyebabkan kebutaan pada mata. Abi terkejut dan terdiam. Kemudian ia duduk dan diam. Tak lama kemudian ia melihat teman-teman Rika datang, mereka melihat Abi dengan sinis. Namun ia tidak ada melihat Roni setelah kecelakaan itu. Ia berpikir mungkin ia bisa dekat dengan Rika. Tapi Rika sedang dalam keadaan tidak baik. Ia merasa kasihan dengan Rika. Abi pun pulang kerumah. Keesokan harinya, setelah pulang sekolah Abi pergi kerumah sakit. Ia menemui Rika. Saat ia masuk ke dalam kamar Rika. Rika langsung berkata“Siapa itu?”. Abi tidak mungkin mengatakan bahwa ia Abi. Rika pasti akan mengusirnya keluar. “Ini aku, Roni” jawab Abi. “Oh Roni, akhirnya kamu datang juga” ucap Rika. “iya maaf ya Rika” jawab Abi. “iya tidak apa-apa, oh ya Roni sekarang aku tidak bisa melihat lagi, aku sedih sekali” ucap Rika dengan suara sedih. Abi pun ikut bersedih, ia tak kuasa menahan air mata. “Aku turut bersedih” “Roni kita jalan-jalan keluar yuk?” ajak Rika. Abi terkejut. “Bukankah kamu masih sakit?” jawab Abi “Tidak apa-apa, aku bisa pakai kursi roda, ayo kita jalan-jalan, biar saja aku tidak bisa melihat” jawab Rika sambil tersenyum. Abi tak bisa menolak ajakan Rika. Ia menerima ajakkan Rika, lalu mereka berjalan-jalan berdua kesebuah taman. Mereka berbincang-bincang. Lalu Rika berkata “Aku ingin bisa melihat lagi” sambil menghadap ke langit. Abi terkejut dan ia berkata “Iya, semoga ada seseorang yang mau membantu” sambil tersenyum. Setelah itu mereka kembali ke rumah sakit. Abi pulang ke rumah. Saat dirumah kakak Abi marah kepadanya “Kenapa baru pulang sekarang?”. Lalu Abi berkata “Kakak, apakah aku boleh mendonorkan mata dan jantungku?”. Kakak Abi terkejut dengan ucapan Abi. “Apa maksud kamu Abi?” jawab kakak Abi. “Aku ingin mendonorkan mata dan jantungku kepada Rika” ucap Abi. “Aku kasihan dengan Rika ia tak bisa melihat lagi dan jantungnya juga lemah, ditambah lagi ia ditinggal pergi kekasihnya” lanjut Abi. “Baiklah akan kakak pikirkan” jawab kakak Abi. Lalu Abi berwudhu dan sholat Asar dan Maghrib. Keesokan hari setelah pulang sekolah, Abi langsung pergi kerumah sakit, lalu ia berjalan-jalan lagi dengan Rika ke taman. Selama 3 hari berturut-turut Abi menemani Rika berjalan-jalan dengan berpura-pura menjadi Roni. Dihari ke-3, saat Abi menemani Rika dikamar, ia berbisik kepada Rika. “Tolong jaga mata dan jantungku” kata Abi berbisik. Rika terkejut dengan perkataan itu. “Apa maksudmu?” jawab Rika. Namun Abi tak menjawabnya, ia langsung keluar. Kemudian ia pulang kerumah dan ternyata kakak Abi mengatakan bahwa ia mengizinkan Abi untuk mendonorkan mata dan jantungnya kepada Rika. Abi langsung memeluk kakaknya dan berterima kasih. “Maafkan Abi ya kak...?” kata Abi. “Iya, sama-sama” sambil tersenyum. Setelah itu ia langsung sholat Asar dan Maghrib. Keesokan hari setelah pulang sekolah, Abi menemui orang tua Rika. Ia mengatakan bahwa ia bersedia mendonorkan mata dan jantungnya kepada Rika. Mereka terkejut dengan perkataan Abi. Mereka sangat berterima kasih pada Abi. Abi pun di tes. Setelah tes, ternyata mata dan jantungnya cocok dengan Rika. Dokter mengatakan operasi akan dilaksanakan besok. Abi melarang orang tua Rika untuk memberi tahu Rika, tentang siapa yang mendonorkan mata dan jantung kepadanya. Setelah Rika mendengar bahwa akan ada orang yang mendonorkan mata dan jantung padanya, ia sangat senang dan ingin mengetahui siapa yang mendonorkan mata dan jantung padanya. Keesokan harinya, setelah sholat Subuh, Abi buru-buru pergi kerumah sakit. Ia langsung pergi ke kamar Rika. Ia melihat Rika sudah bangun dan tersenyum senang. Abi pun tersenyum dan menangis. Lalu kakak Abi datang. Saat akan operasi Abi dan Rika diperiksa kesehatannya. Saat diruang operasi Abi melihat Rika dan menatapnya sejenak. Dan ia berkata “Semoga kamu bahagia Rika” ucap Abi sambil tersenyum dan meneteskan air mata. Operasi pun dilakukan. Orang tua Rika dan kakak Abi menuggu diluar. Orang tua Rika terlihat sangat senang. Tak seperti kakak Abi. Ayah Rika berkata “Seharusnya kamu bangga dengan Adikmu, karena ia mau mendonorkan mata dan jantungnya”. Kakak Abi pun tersenyum. Rika lebih dulu selesai dioperasi, setelah sekitar 2 jam, kondisi Rika mulai pulih. Dan Rika bisa melihat. Ia sangat senang. Lalu ia memeluk Ibu dan Ayahnya. Setelah itu ia melihat kakak Abi. Kakak Abi menemui Rika dan berkata “Tolong jaga mata dan jantung Abi” sambil tersenyum. Lalu kakak Abi keluar dan Rika hanya diam. Ia terlihat tidak percaya dengan ucapan kakak Abi. Orang tua Rika mengatakan bahwa Abi yang telah mendonorkan mata dan jantung padanya. Rika tak kuasa menahan air mata. Ia diantar olah orang tuanya untuk melihat Abi. Saat ia melihat Abi sedang terbaring, lalu dokter datang. Dokter mengatakan bahwa jantung dalam tubuh Abi semakin melemah. Rika pun menemui Abi dan menangis. Ia melihat Abi terbaring tak berdaya dihadapannya. Rika menyesali perlakuannya pada Abi dulu, saat Abi mencoba berteman dengannya. Lalu ia mendengar suara datar dari sebuah benda kotak. Rika semakin menangis. Ibu Rika hanya bisa berkata “Yang Berlalu, Biarlah Berlalu”. “Siapa yang kemarin menemaniku jalan-jalan? Apakah itu Roni?” ucap Rika. “Bukan, tapi Abi, ia berpura-pura menjani Roni untukmu.” Jawab ibu Rika. “Tapi kenapa?” kata Rika. “Jika ia bilang ia Abi, kamu pasti akan menyuruhnya pergi.” Jawab ayah Rika. Kemudian Rika meneruskan tangisannya.Di luar ruangan Kakak Abi juga menangis. Keesokan harinya Abi diantar ke Pontianak dan dimakamkan di pemakaman umum yang ada disana. Setelah kejadian itu Rika menjadi lebih menyatu dengan teman-temannya. Ia berteman dengan orang yang selalu ia jauhi sebelumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar